________________________________________________________
KUTUB SAMAWI FI BAYAN-TASAWWUF
(Ra'ahu KH. M. Abdul Ghufron Al-Bantani)
DAFTAR ISI
BIOGRAFI ( KH. M. Abdul Ghufron Al-Bantani)......... 1
KUTUB SAMAWI FI BAYAN-TASAWWUF………………...... 6
MAROJI' KUTUB…………………………....... 7
PENDAHULUAN……………………………………………...... 8
RUMUS HURUF HIJA'IYYATI SURYANI…………………......... 12
JILID I
BAB I : MENJAGA MATA DAN LISAN
- Maqolah Pertama……………………………................….... 13
- Maqolah Kedua……………………………................…….. 14
- Maqolah Ketiga………………………………................….. 16
- Maqolah Keempat……………………………................….. 19
- Maqolah Kelima……………………………................……. 21
- Maqolah Keenam………………………………................... 23
- Maqolah Ketujuh…………………………….................…... 26
- Maqolah Kedelapan…………………………................…… 29
- Maqolah Kesembilan…………………………….................. 33
BAB II : MENJAGA HATI
- Maqolah Pertama…………………………….................…... 40
- Maqolah Kedua………………………………................….. 44
- Maqolah Ketiga………………………………….................. 49
- Maqolah Keempat……………………………................….. 55
- Maqolah Kelima………………………………................…. 61
BAB III : MENJELASKAN SHOLAT
- Maqolah Pertama………………………………................... 66
- Maqolah Kedua…………………………...............……….. 70
- Maqolah Ketiga……………………………...............…….. 72
- Maqolah Keempat…………………………...............…….. 75
- Maqolah Kelima…………………………………................ 79
- Maqolah Keenam………………………………...............… 81
- Maqolah Ketujuh………………………………...............… 84
- Maqolah Kedelapan…………………………..............….… 86
- Maqolah Kesembilan……………………………................. 88
BAB IV : MENJELASKAN TENTANG TAUHID
- Maqolah Pertama……………………................……….….. 93
- Maqolah Kedua………………………………................…. 96
- Maqolah Ketiga………………………………................…. 100
- Maqolah Keempat…………………………….................… 103
- Maqolah Kelima……………………………..................….. 108
- Maqolah Keenam……………………………….................. 113
- Maqolah Ketujuh…………………………….................….. 117
BAB V : MENJELASKAN TENTANG SYEKH (GURU)
- Maqolah Pertama…………………………….................…. 123
- Maqolah Kedua………………………………................… 127
- Maqolah Ketiga………………………………................… 133
- Maqolah Keempat………………………................……… 137
- Maqolah Kelima………………………………................... 141
- Maqolah Keenam……………………………................…. 146
BIOGRAFI KH. M. ABDUL GHUFRON AL-BANTANI
IDENTITAS
Nama : M. Abdul Ghufron Al-Bantani Asy-Syafi’i
A. M. Abdul Ghufron
M. Abdul
Ghufron adalah nama halaqah yang diberikan oleh gurunya Abuya Mama Armin
ketika beliau khalwah di makam Syekh Abdul Qodir Al-Jailani di Baghdad
selama 40 Hari 40 Malam.
B. Al-Bantani
Al-Bantani
adalah tempat lahirnya ilmu ketika beliau berguru kepada Abuya Mama
Armin karena perjalanan hidup beliau di awali dari daerah Cibuntu
Pandegelang Banten.
C. Asy-Syafi’i
Asy-Syafi’i
adalah sebuah penisbatan Nama pada Madzhab Syafi’I yang di dirikan oleh
Imam Muhammad bin Idris bin Syafi’i pada tahun 150-204 H/767-820 M.
1. KELAHIRAN
Beliau adalah putra kedua dari pasangan suami istri Bapak H. Endang
Mustofa dan ibu Hj. Suntari putri dari Ibu Ade dan Aki Isak, adapun ibu
Ade adalah keturunan ke 7 dari eyangnya yang bernama Raden Ardi Winata
dan Nyai Abu Sarminah dan nasabnya sampai ke Prabu Siliwangi melalui
Sultan Hasanuddin Banten sampai kepada Raden Syarif Hidayatulloh Sunan
Gunung Jati. Sedangkan Aki Isa’ adalah keturunan dari Mbah Sajidan yang
pernah berguru kepada sunan bonang yakni putranya Sunan Ampel. Beliau
diberi Nama Iyus Sugirman, beliau dilahirkan di Daerah Cibadak-Bandung
Jawa Barat pada Hari Sabtu, 25 Desember 1963 M. bertepatan pada Tanggal
07 Rajab 1384 H.
2. MASA KECIL
Ketika Beliau dilahirkan, Beliau tidak pernah merasakan Air Susu
Ibunya, karena memang ibunda pada saat itu sedang dalam keadaan sakit
parah, sehingga di asuh oleh neneknya yang bernama Ibu Iyah ( kakak dari
Ibu Ade ), istri dari Raden Uko Sukma Wijaya, leles-Garut. Semasa kecil
Nama panggilan beliau adalah Raden Abig. Dipanggil demikian karena
sekujur tubuh baliu ditumbuhi bulu-bulu yang halus. Kata Abig diambil
dari istilah sunda yang asalnya adalah Jabrik yang artinya Gondrong.
Beliau di sebut Raden karena beliau masih keturunan darah biru,
walaupun demikian kehidupan beliau tidak selayaknya seperti kehidupan
orang-orang yang keturunan darah biru pada masa itu. Kehidupan beliau
penuh dengan keprihatinan, karena belum pernah merasakan kasih sayang
dari ke dua orang tuanya, beliau ditinggalkan ibunya menuju sang Kholiq
pada saat beliau masih usia balita, sehingga beliau belum sempat melihat
wajah ibunya.
Selanjutnya
dalam masa kanak-kanak yang selayaknya sudah masuk jenjang pendidikan SR
(Sekolah Rakyat) dimasa itu, justru beliau enggan bahkan beliau sering
hilang dari rumahnya entah pergi kemana, tapi banyak sekali keanehan
yang muncul dari diri beliau yang diluar akal (Khowariqul ‘Adat).
Dikisahkan, ketika beliau berumur 10 Tahun, beliau sering kali hilang
dari rumah dan datang secara tiba-tiba dengan menggunakan pakaian Adat
Jawa atau disebut pakaian selayaknya Pangeran. Yang tujuannya untuk
mengobati orang-orang yang sakit di daerahnya, dan setelah usai
mengobati beliau kemudian hilang kembali entah kemana. Ada sumber lain
menceritakan, beliau diusir dari rumahnya oleh semua keluarganya karena
kanakalannya yang tidak mau sekolah dan tidak mau menuruti nasehat dari
keluarga besarnya (bandel). Tapi anehnya selama beliau diusir dari
rumahnya, beliau sering bergaul dengan orang-orang cina yang beragama
Kong Hu Cu, bernama Engkong Bebeng. Beliau di beri wejangan oleh Engkong
Bebeng “Yus kamu tidak dipercaya lagi oleh keluarga, hidup kamu cuma
ada dua pilihan, yaitu jika kamu ingin hidup dengan menuruti hawa
nafsumu maka jadilah seorang Penjahat sampai akhir hayatmu, dan jikalau
kamu ingin hidup baik dan mengerti hakikatnya kehidupan maka carilah
guru yang bisa mengenalkan Jasad, Hati dan Ruhmu.”setelah mendapat
wejangan dari engkong, beliau kemudian pulang kerumah untuk pamitan dan
meminta maaf dari semua kesalahan beliau serta minta Do’a Restu untuk
meneruskan perjalanan hidupnya.
3. MENCARI GURU SEJATI
Ketika beliau menginjak usia 12 Tahun, beliau meninggalkan kampung
halamannya dengan berjalan kaki tanpa membawa uang sepeserpun untuk
mencari guru sejatinya, sehingga sampai ke daerah Banten dan bertemu
dengan ulama besar yang terkenal sebutannya dengan ulama Hikmah dan
ulama Thoriqoh bernama KH. Hasan Amin ( Abuya Mama Armin ) Cibuntu
Pandeglang Banten. Selama berguru kepada Abuya Mama Armin beliau tidak
pernah diajarkan pelajaran-pelajaran layaknya santri-santri lainnya,
separti belajar Kitab Kuning, Al-Qur’an, Hadist dsb. Akan tetapi beliau
di perintah untuk Khidmah ( Melayani sang Kyai ), setiap hari beliau
disuruh untuk menunggu sandal Kyai ketika sedang melaksanakan Sholat dan
mengantarkan kemana saja pada saat Kyai itu pergi, bahkan sering sekali
disuruh menunggu di depan pintu kamar Kyai sampai keluar.
Setelah dua
tahun lamanya beliau berguru, kamudian beliau dikubur hidup-hidup selama
40 hari 40 malam sebagai permulaan pendidikan Ruhaninya untuk mengenal
jati diri dan Robbnya. Setelai usai pendidikan pertamanya, lalu beliau
diperintahkan oleh gurunya untuk meneruskan perjalanan hidup dengan cara
musafir ( berjalan kaki ) hingga sampai ke penjuru dunia, sebelum
beliau meninggalkan daerah Banten beliau di baiat oleh Abuya Mama Armin
dengan Ijazah Thoriqoh Qodiriyyah Wanaqsabandiyyah dan dipesani oleh
sang Guru “Sebelum kamu mengenal Jati dirimu dan bisa menyatukan umat
islam khususnya di Nusantara jangan sekali-kali kamu kembali ke banten,
karena perjalananmu ini adalah makna rahasia Thoriqoh Qodiriyyah
Wanaqsabandiyyah yang tujuan untuk menyatukan Umat manusia, Jasad, Hati
dan Ruh.”
4. GURU-GURU BELIAU SELAMA MUSAFIR
1. KH. Hasan Amin ( Abuya Mama Armin) Banten
2. KH. Ahmad Syadzili ( Mama Cikisik ) Tasikmalaya
3. KH. Abdulloh Haq Nuh ( Aang Nuh ) Cianjur
4. KH. Zain Abdussomad (Aang Baden ) Cianjur
5. KH. Abdul Karim ( Mbah Makarim ) Boyolali
6. KH. Shiroj ( Mbah Shiroj ) Kertosuro
7. KH. Dalhar. Watu Congol Magelang
8. KH. Mukhlis, Batu Ampar Madura
9. KH. Arwani. Kudus
10. KH. Abdul Hamid. Pasuruan
11. KH. Abdullah Azza (Pak Azza) Lamongan
12. KH. Mbah Juned. Ngimbang Lamongan
13. KH. Ahmad Khudlori ( Mbah Dlori ) Gersik
Dan masih
banyak guru-guru beliau yang tidak di sebutkan di lembaran ini baik dari
Nusantara ataupun Luar Negri seperti Makkah, Madinah, Mesir, Baghdad,
Cina dsb.
5. MERINTIS PESANTREN
Selama perjalanan musafir yang lamanya 21 Tahun yang diawali dari tahun
1978 sampai tahun 1998, lalu sampailah beliau di Ampel Denta Surabaya
dan beliau menikahi seorang wanita yang berasal dari Madura bernama Ibu
Nyai Hj. Hafijah. Kemudian pada Tanggal 09 Januari 1999, beliau
mendirikan Pesantren kecil dan diberi nama Pesantren “BENGKEL UNIQ TOMBO
ATI”yang lebih di kenal dengan sebutan THE BENK UNIQ yang dulu diberi
arti Universitas Qur’an dengan Logo berlafalkan Yasin, beliau tidak
memungut biaya sepeserpun dari para santrinya. pada saat itu para
santrinya terdiri dari kalangan musafir, orang melarat , Yatim Piatu dan
orang gelandangan yang ingin memahami Al-Qur’an baik Tersurat, Tersirat
ataupun Sirr. tetapi didalam masa pengajaran beliau kepada
santri-santrinya banyak sekali fitnahan, Cacian dan Hinaan, bahkan lebih
ironisnya lagi semua masyarakat bersepakat ingin membakar dan
menghancurkan Pesantren karena dianggap Pesantren sesat. Karena
masyarakat melihat Para santrinya berpakaian Compang-camping dan
amburadul seperti gelandangan dan tidak seperti gholibnya para santri di
Pesantren-pesantren lain yang notabene selalu berpakaian rapi dan
mengkaji Kitab-kitab kuning. Karana pada saat itu beliau masih mendidik
ketauhidan yang bersikap sederhana dan bersahaja, sedangkan para santri
di wajibkan membaca Al-Qur’an tiap pukul 10 malam dan di teruskan dengan
Sholawatan dan Sholat malam Berjamaah yang di akhiri dengan membaca
surat Yasin sebanyak 41 kali.
Singkat cerita
dengan seiringnya waktu, walaupun banyak rintangannya, Ponpes kecil ini
tetap berdiri tegak sehingga santrinya bertambah banyak hingga beliau
mengontrak rumah-rumah untuk di jadikan tempat lembaga pendidikan,
kemudian Pondok Pesantren “BENGKEL UNIQ TOMBO ATI” diganti dengan Pondok
Pesantren “UNIQ” yang mempunyai arti ULINNURIL ISLAMIL QOYYIDI (
Orang-orang yang mempunyai cahaya Islam yang Kokoh ). Pada tahun 2004
beliau memulai menerapkan pendidikan kitab kuning dengan metode
Salafussolih yang tujuannya ingin mengangkat kembali ajaran Salafussolih
di era Modern ini.
Untuk lebih
jelasnya perjalanan hidup beliau beserta karomahnya, bisa dilihat dalam
kitab TARJAMATUSYAIKH (Riwayat Hidup) KH. M. Abdul Ghufron.
KUTUB SAMAWI FI BAYAN-TASAWWUF
1. PENJELASAN KITAB
Kitab adalah bentuk masdar dari lafal كتب يكتب كتابا yang mempunyai
arti catatan. Adapun yang dimaksud kitab disini adalah kumpulan dari
beberapa catatan yang dikemas didalamnya.
2. SAMAWI
Samawi adalah bentuk mashdar dari lafadz سماء atau سمو yang mempunyai
arti langit atau tinggi, sedangkan lafadz سماوى itu mempunyai arti
spiritual (Rohani) yakni perjalanan ruhani melalui pelantara burhan dan
irfan, yang lebih kita kenal dalam istilah tasawuf dengan sebutan خطر
السماوى (getaran ruhani dari qudsi ilahi) yang bisa membangunkan ruh
jihad manusiawi untuk beribadah mendekatkan diri kepada Allah.
Di samping itu
ketika proses mengarang kitab ini beliau menulis kitab ini bukan
kehendak dirinya sendiri, akan tetapi karena qudrat iradat Allah melalui
burhan dan irfannya dari qudsi Robnya (Allah SWT) sehingga beliau
memberikan nama kitab ini dengan nama كتاب السماوى .
3. TASAWUF
Tasawuf adalah merupakan disiplin ilmu yang di pandang lebih banyak
berbicara persoalan-persoalan batin, kondisi-kondisi ruhani dan hal-hal
lain yang hampir mengarah ke dalam yang bersifat pribadi, dan sulit di
komunikasikan kepada orang lain, dengan cara membuang sifat-sifat yang
tercela (مذمومة) diganti dengan sifat-sifat yang terpuji (محمودة) sesuai
dengan definisinya, yakni tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui hal
ihwal diri, seperti halnya mengetahui sifat-sifat yang tercela dan
sifat-sifat yang terpuji.
Adapun yang di maksud dengan sifat-sifat yang tercela yaitu seperti
sombong, riya’, hasud, iri dengki, buruk sangka, dendam, fitnah dan
lain-lain yang termasuk syirik khofi atau penyakit-penyakit hati yang
sangat di benci Allah dan Rasulnya.
Sedangkan sifat terpuji adalah ikhlas, sabar, tawakal, tawadu, futwah
(empati) sesama manusia dan lain-lain yang merupakan bagian ilmu yang
menuju akhlaqul karimah yang sangat di cintai Allah dan Rasulnya.
TOPIK ( KITAB SAMAWI )
Didalam kitab
ini menjelaskan perjalanan manusia secara Jasmaniyyah serta Rohaniyyah
menuju usul ( Makrifat ) baik secara Asma, Shifat, Af’al, Dzat dengan
cara mensucikan Diri, Ibadah, ‘Ubudiyyah dan ‘Abudah sehingga manusia
menjadi faham akan Hakikatnya kehidupan dan Hakikat manusia di
ciptakan.(menemukan jati diri)
MAROJI' KUTUB
a. Al-Qur’an
b. Al-Hadits
c. Ihya’ Ulumudin (Imam Ghozali)
d. Al-Hikam (Ibnu Athoillah Al-Iskandari)
e. Fathur Robbani (Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani)
f. Risalatul Qusyairiah (Syaikh Abu Qosim Al-Qusyairi)
g. Fi Syamsil Ma’arif (Imam Ali Al-Buni)
h. Manba’ Ushul Hikmah (Imam Ali Al-Buni)
i. Kutub yang berhubungan dengan tasawuf.
PENDAHULUAN
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin segala Puji bagi Allah SWT. Yang telah
memberikan banyak sekali anugrah kepada kita semua selaku hamba yang
selalu memharapkan Ridho serta Ampunan dari sang Kholiq, Sholawat serta
Salam semoga tercurah limpahkan kehadlirat Nabi Muhammad SAW. yang telah
menuntun kita dengan membawa Aqidah-aqidah serta Akhlakul karimah
kapada jalan kebenaran dan yang di Ridhoi oleh Allah SWT. yaitu Addinul
Islamil Qoyyid (Agama Islam yang Kokoh ).
Didalam menyeimbangkan kader-kader penerus perjuangan Rasululloh SAW.
Banyak sekali hal-hal yang harus kita pahami dan harus kita capai dalam
segala bidang fan ilmu Agama yang relative dan efisien untuk menunjang
jati diri yang Agamis serta Nasionalis, tidak hanya memperdalam ilmu
syariat saja, Insya Allah dengan pertolongan dan Ridho dari Allah SWT.
Saya KH. M. Abdul Ghufron, ingin sekali mengajarkan kepada semua
kalangan masyarakat dalam mempelajari ilmu Tasawwuf yang berbaur
Salafussolih dan Modern dalam bentuk KALAM SURYANI. Kerena memang
Suryani adalah bahasa yang dipakai oleh para Malaikat dan para Rasul
serta para wali, itupun tidak semua bisa menguasainya walaupun ada hanya
sebagian kecil saja. Untuk lebih jelasnya siapakah para wali yang
diberi kemampuan bahasa Suryani bisa dilihat dalam kitab Karomatul
Auliya karangan Syekh Yusuf bin Ismail An-Nabhan. Sesuai dengan
maqom-maqomnya para auliya itu sendiri.
Mengenai adanya Kitab yang saya karang ini, memang tidak di tujukan
untuk Muhadatsah ( Percakapan ) akan tetapi untuk menjelaskan perjalanan
Makhluk menuju sang Kholik (Tasawwuf), yang selama ini banyak menusia
ingin mendekatkan diri kepada Allah dengan mengatas namakan Tasawwuf,
akan tetapi mereka tidak memahami bagaimana perjalanan Tasawwuf yang
sebenarnya, lebih-lebih di zaman sekarang banyak sekali Ulama Akhirat (
benar-benar dekat dengan Rabb nya ) yang sudah kembali ke Hadratillah,
sehinga hilanglah Fitrahnya Ilmu dan ajaran-ajaran Salafussolih
(Ulama’-ulama’ terdahulu) .
Sebelum membahas lebih jauh, saya ingin menjelaskan asal usul Kalam
Suryani. Bahwasannya Allah SWT. Menurunkan bahasa ke dunia ini dengan
empat bahasa, yaitu : Suryani, Ibrani, ‘Ajam dan Arab.
Adapun bahasa
suryani adalah bahasa yang di gunakan pertama kali di bandingkan
bahasa-bahasa lainnya, seperti halnya Nabi Adam AS. Yang di jelaskan
dalam kitab Fathurrobbani, Majlis yang ke 62 menjelaskan mengenai Tauhid
yang di karang oleh Syeh Abdul Qodir Al-Jailani dalam maqolahnya
اول ما
تكلم ادم عليه السلام بالسريانية ويحاسب الناس يوم القيامة بالسريانية فإذا دخلوا
الجنة تكلموا بالعربية بلغة محمد صلعم.
Artinya
:”Permulaan bahasa yang di pakai Nabi Adam, (adalah Bahasa Suryani, dan
semua manusia akan dihisab di hari kiamat dengan menggunakan bahasa
suryani pula, kemudian ketika mereka menjadi penghuni syurga, mereka
menggunakan) ialah bahasa Arab yaitu Bahasa yang digunakan oleh Nabi Muhammad
SAW.”
Bahkan para sahabat Rosul banyak yang menguasai Bahasa Suryani dan
Ibrani atas dasar perintah dari Rosululloh SAW. Salah satu diantaranya
adalah Zaid bin Tsabit, diceritakan ketika dalam masa perjalanan dakwah
Islam, jika Rasulullah SAW. Hendak mengirim surat kepada kaum yahudi,
beliau selalu meminta tolong kepada orang yahudi untuk menulis surat
tersebut lalu Rasululloh SAW. Merasa hawatir penulis yahudi itu menulis
yang tidak-tidak sehingga membuat beliau tidak tenang.
Kemudian Rasululloh SAW. Menyuruh Zaid bin Tsabit RA. Untuk mempelajari
bahasa Yahudi (Ibrani), ternyata Zaid bin Tsabit dalam jangka waktu 15
hari beliau bisa menguasai bahasa ibrani tersebut, setelah itu Zaid bin
Tsabit selalu menuliskan surat dakwahnya Rasululloh untuk kaum yahudi
sekaligus menerjemahkan balasan surat dari kaum yahudi tersebut. Bahkan
Rasululloh SAW. Pernah menyuruh Zaid bin Tsabit RA. untuk mempelajari
bahasa Suryani dan dia dapat menguyasainya dalam waktu 17 hari.
Kepiawaian Zaid bin Tsabit dalam bahasa memberikan kontribusi yang
sangat besar dalam Syiar islam.
Allah SWT. Berfirman dalam Al-Qur’an yang menyiratkan pentingnya pengetahuan bahasa.
وَمِنْ
أٰياَتِهِ خَلْقُ السَّمٰوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفُ اَلْسِنٰتِكُمْ
وَاَلْوَانِكُمْ ۚ اِنَّ
فِي ذٰلِكَ لأٰيَاتٍ لِلْعَالِمِيْنَ
﴿ الروم : ۲۲ ﴾
﴿ الروم : ۲۲ ﴾
Artinya :”dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah
penciptaan langit dan bumi dan perbedaan bahasamu dan warna kulitmu. Sungguh,
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
mengetahui.”( QS. Ar-Rum : 22 ).
Bahkan dalam ayat yang lain dijelaskan :
وَمَا
اَرْسَلْنَا مِنْ رِسُوْلٍ اِلاَّ بِلِسَانِ قَوْمِهِ لِيُبَيِّنَ لَهُمْ ۖ فَيُضِلُّ اللهُ مَنْ
يَشَاۤءُ وَيَهْدِى
مَنْ يَشَاۤءُ ۚ
وَهُوَ العَزِيْزُ الحَكِيْمُ ﴿ ابراهيم : ٤ ﴾
وَهُوَ العَزِيْزُ الحَكِيْمُ ﴿ ابراهيم : ٤ ﴾
Artinya
:”Kami tidak mengutus seorang Rasul pun melainkan dengan bahasa kaumnya supaya
ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan
siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang di kehendaki.
Dan Dialah tuhan yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.” ( QS. Ibrahim : 4 )
Kitab ini diberi nama (KUTUB SAMAWI) yang mempunyai arti
Safarotul Jinan/Perjalanan Ruhani (red.). Bukan untuk menandingi Al-Qur’an dan Hadist akan
tetapi mengembalikan Al-Qur’an dan Hadist kepada Fitrahnya. Karena
melihat perkambangan realita kehidupan sekarang ini manusia sudah di
porak-porandakan Aqidahnya dengan kemajuan tehnology sehingga manusia
enggan mempelajari ilmu agama, Al-Qur’an dan hadist dengan metode yang
telah diberikan oleh ‘Ulama Salafussoleh, padahal sudah jelas keberkahan
serta manfaatnya lebih jauh dibandingkan dengan metode zaman sekarang.
Sebagaimana sabda Nabi SAW :”di akhir zaman akan tiba masa dimana
Al-Qu’an tinggal tulisannya, Agama Islam tinggal sebutannya dan Masjid
tinggal bangunannya.”
Dan mudah mudahan dengan adanya kitab ini, bisa memberikan pemahaman
kita terhadap Al Qur’an dan Hadits sebagai pegangan hidup menuju hidup
yang abadi. Karna Al- Qur’an dan Hadits adalah dua pusaka yang di
warisan Nabi Muhammad SAW. untuk umatnya.
sebagaimana Sabda Nabi :
تركت فيكم امرين فإن تمسكتم بهما لن تضلوا ابدا كتاب الله وسنتي
Artinya :”aku wariskan dua pusaka untuk kalian, apabila kalian memegang teguh kaduanya maka tidak akan tersesat selamanya, yaitu Al-Qur’an dan Hadist.”
Dengan adanya karya Ilahiyyah yang saya kemukakankan ini mudah-mudahan
bisa memberikan jalan Hikmah serta Mukasyafah bagi orang-orang yang
sekuat tenaganya ingin mendekatkan diri serta riyadhoh kepada Allah SWT.
Dan mudah-mudahan amal yang kita perbuat bisa diterima dan dibalas oleh
Allah SWT dengan Raudhotul Jannah-Nya kelak Fi Yaumil-Akhir. Amin.
Surabaya, 26 Desember 2012
KH. M. Abdul Ghufron Al-Bantani Jaali
JCM Warehouse, Atlanta | JCM Warehouse, Atlanta
BalasHapusJCM Warehouse - JCM Warehouse, 제주도 출장안마 Atlanta. JCM 여주 출장샵 Warehouse is 원주 출장마사지 a premier and reliable 구리 출장샵 location in Atlanta 거제 출장안마 with the help of JCM Warehouse in Atlanta,